Rabu, 11 Juli 2012

PARE, kota kecil yg Dinamis…

  http://www.tripleclicks.com/11726017

             http://www.sfi4.com/11726017/FREE                                                                                          

  http://www.tripleclicks.com/11726017/wave 

 

SFI - AIM HIGH. DREAM BIG.

http://www.tripleclicks.com/11726017/go

Biarkan gambar tersebut yg bercerita kepada kita. Karena setiap gambar pasti punya banyak makna yg berbeda bagi kita…Ada yg membuat kita tersenyum, sedih, bangga, haru bahkan marah. Monggo silakan dinikmati……….

bekasmustikabekassentral

2




Pare, adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Terletak 20 km sebelah timur Kota Kediri, atau 120 km barat daya Kota Surabaya. Pare berada pada jalur Kediri-Malang dan jalur Jombang-Kediri. Saat ini Pare dikembangkan menjadi ibu kota Kabupaten Kediri, yang secara berangsur-angsur dipindahkan dari Kota Kediri.
Pare terkenal di sektor agraris dan peternakannya.Tanahnya subur bekas letusan gunung Kelud.Andalan agraris dari Pare adalah mente dan blinjo.pare salah satu sentra peternakan ayam petelur terbesar di Indonesia.

Kecamatan Pare menjadi terkenal di seluruh dunia karena di sinilah antropolog kaliber dunia, Clifford Geertz – yang saat itu masih menjadi mahasiswa doktoral – melakukan penelitian lapangannya yang kemudian ditulisnya sebagai sebuah buku yang berjudul The Religion of Java. Dalam buku tersebut Geertz menyamarkan Pare dengan nama “Mojokuto”. (dikutip dari wikipedia)
Dalam hal budaya, terutama bahasa, warga Pare banyak mendapat pengaruh dari bahasa Malangan, Jombangan/Suroboyoan, dan asli Mataraman/Jawa alus. Anak muda Pare sebagian menyebut dirinya “arek”, sebagaimana sebutan di daerah Malang atau Surabaya, tapi tak sedikit pula yg menyebut dirinya “Cah” atau “Bocah” sebagaimana sebutan di daerah Jawa kulon seperti Madiun, Nganjuk dsb..
Kebanyakan warga Pare telah banyak berasimilasi dg warga pendatang dari luar Pare. Warga pendatang tsb biasanya datang sebagai pegawai, pelajar, dan pekerja. Ini tidak aneh karena walaupun statusnya sebagai kota kecamatan, Pare memiliki banyak instansi pemerintahan, sekolahan, pusat kursus dan lembaga pendidikan formal/nonformal yang tersebar.
Di bidang pendidikan, Pare memiliki puluhan SD Negeri, 4 buah Sekolah Menengah Pertama Negeri, 2 buah Sekolah Menengah Atas Negeri, serta banyak sekolah umum maupun kejuruan swasta lainnya. Yang membuat Pare jadi terkenal ke seluruh negeri adalah keberadaan lembaga-lembaga kursus, terutama kursus bahasa Inggris, yang terpusat di Desa Pelem dan Tulungrejo. BEC, Mahesa Institut, IECC, Harvard, adalah beberapa contoh lembaga kursus bahasa Inggris yang ada di Pare. Keberadaan lembaga2 ini sedikit banyak juga mengangkat perekonomian masyarakat di sekitarnya. Tak heran jika banyak warga dari luar Pare yg menuntut ilmu di Pare…

Di Pare juga terdapat AKPER, AKBID dan AKOP (dulu, sekarang mungkin sudah kolaps). Dua nama akademi yg pertama disebut tadi bisa jadi terkait erat dg banyaknya keberadaan instansi-instansi kesehatan di kota ini, seperti : RSUD Pare, RS HVA Toeloengredjo, RS Amelia, RS Bersalin Kasih Bunda, RS Bersalin Nuraini dan masih banyak lagi.

Di sektor ekonomi, Pare memiliki 2 buah pasar sebagai pusat ekonomi rakyat, yakni Pasar Lama Pare dan Pasar Baru Pare. Pusat keramaian, dalam hal ini toko-toko, sekarang ini banyak terpusat di sepanjang jalan di depan bekas stasiun Pare jaman dulu, menggeser keberadaan Jalan Raya sebagai pusat keramaian. Di Pare kita tidak akan kesulitan menemukan ATM dari beberapa Bank nasional, karena di kota ini ada Bank BCA, Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Jatim, Bank Danamon, Bank Artha Pamenang dsb.
 
Di sektor olahraga, Pare dikenal sebagai homebase atau markas dari tim sepakbola Persedikab (Persatuan Sepakbola Kediri Kabupaten) yang pernah 2 kali berlaga di tingkat Divisi Utama. Tim ini biasa menjamu lawan-lawannya di Stadion Canda Bhirawa yang terletak tak jauh dari Masjid Agung An Nur. Namun seiring dengan makin meredupnya prestasi Persedikab, bocah-bocah Pare kini lebih mendukung klub Persik Kediri yang lebih bagus prestasinya. 

Beberapa bangunan / ikon yg menjadi ciri khas kota Pare antara lain : Tugu Garuda, Monumen Mastrip, Ringinbudo, Alun-alun Thamrin, Sanggar Budaya dan Masjid Agung An Nur.
Itulah sekelumit gambaran tentang Pare, kota kecil yg tumbuh dinamis seiring dengan perkembangan zaman…( ari )

Kamis, 05 Juli 2012

 

Real internet income
http://www.sfi4.com/11726017/FREE

 

 

http://www.tripleclicks.com/11726017/wave

 

http://www.tripleclicks.com/detail.php?item=7001/11726017













http://www.tripleclicks.com/11726017/go
Pricebenders
TripleClicks members are saving up to 99% on these items, which are being bid on right now!

Motorola Talkabout Two-Way Radio MH230R 23-Mile Range 22-Channel (Pair)
Current Price: $1.56*

Bid on these items
before they're gone!
*Refresh browser for updated price
TC logo

• FREE Monthly TCredits!
• FREE Monthly Member Rewards Points! (MRP)
• Win $100's in our weekly drawing!
• Earn unlimited add'l TCredits/MRP!
• Exclusive member-only specials!


Join the wave and get all this & more!
Sell Products Online?  Click Here!
HOME > MRP Store
Currency:

Veriuni Advanced Liquid Nutrition - 32 oz. Bottle

Product Rating
(332)
$35.80

OR just $35.80 with a Standing Order
You save $0.00 (0%)
Use GREEN "Add To Cart" button


Item No: 5169
TELL A FRIEND about this item

Add To Cart

Add To Cart

Share
TripleClicks Direct

This product sold directly and shipped (if applicable) by TripleClicks, Lincoln, NE USA
See ALL TC Direct Listings
Contact this seller

• Buy this item with 3,284 MRP or 239 TCredits.
• TC Members earn 23 MRP with this purchase.


RECENTLY VIEWED
YOU MAY ALSO BE INTERESTED IN



Giving Back

TripleClicks donates a portion of every sale to the international charity CARE.
Safe & Secure Shopping

TripleClicks features secure checkout from Verisign

Currency:

Pare, Kediri

.


Pare, adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.

Lokasi

Pare terletak 25 km sebelah timur laut Kota Kediri, atau 120 km barat daya Kota Surabaya. Pare berada pada jalur Kediri-Malang dan jalur Jombang-Kediri serta Jombang - Blitar. Sudah lama ada wacana Pare dikembangkan menjadi ibu kota Kabupaten Kediri, yang secara berangsur-angsur dipindahkan dari Kota Kediri. Namun niat ini tidak pernah serius dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten atau para Bupati yang menjabat. (mulai era Bupati H. Sutrisno, Wacana tersebut akhirnya benar-benar dibatalkan, karena akan mendapatkan protes dari warga di sebagian wilayah Kabupaten Kediri, terutama di daerah selatan-seperti Kras, Ngadiluwih, Kandat dan Ringinrejo dan di daerah barat sungai Brantas-seperti tarokan, Grogrol, Banyakan, semen dan Mojo. Sehingga diambil jalan tengah dengan menempatkan Pusat pemerintahan di wilayah Kec. Ngasem Kediri, tepatnya di Ds. Sukorejo (biasa disebut Katang) dan akan juga dibangun Pusat Bisnis di Wilayah Kota Baru Gumul.)

Kondisi lingkungan

Kota Pare yang berada pada ketinggian 125 meter di atas permukaan laut ini mempunyai udara yang tidak terlalu panas. Berbagai jenis jajanan dan makanan enak dan higinis dengan harga "kampung" dapat dijumpai dengan mudah di kota kecil ini. Berbagai infrastruktur dan fasilitas kehidupan kota juga dengan mudah dapat dijumpai: hotel, rumah sakit (yang besar HVA dan RSUD rumah bersalin yang lengkap pun juga ada), ATM bersama, warnet 24 jam ber-AC, masjid, dan lain sebagainya.
Pare merupakan kota adipura. Sekolah-sekolah favorit banyak berdiri di kota pare ini dari tingkat TK sampai dengan SMA. Seperti SMP Negeri 2 Pare yang merupakan sekolah bertaraf internasional. Pada tangkat SMA terdapat SMA Negeri 1 Pare dan SMA Negeri 2 Pare yang merupakan SMA kelas Internasional, dan juga ada MA Negeri Krecek.

Ekonomi

Pare memiliki tanah yang subur bekas letusan gunung Kelud dan tidak pernah mengalami kekeringan. Produk agraria andalan dari Pare adalah bawang merah, biji mente dan melinjo. Sedangkan oleh-oleh khas dari Pare antara lain adalah tahu kuning dan gethuk pisang. Di Pare sudah lama bermunculan industri menengah bertaraf internasional, seperti industri plywood dan pengembangan bibit-bibit pertanian. Tempat-tempat rekreasi pun telah ada semenjak tahun 1970-an meskipun sederhana, seperti Pemandian "Canda-Bhirawa" Corah dan alun-alun "Ringin Budo"serta sentra ikan hias di dsn Surowono Desa Canggu.

Kampung Inggris

Pare terutama Desa Pelem dan Tulungrejo juga dikenal mempunyai potensi pengembangan kursus Bahasa Inggris. Saat ini lebih banyak bermunculan berbagai jenis bimbingan belajar terutama kursus-kursus Bahasa Inggris. Lebih dari 20 buah lembaga bimbingan belajar menawarkan kursus Bahasa Inggris dengan program program D2, D1 atau short course untuk mengisi waktu liburan. Dalam hal ini, kota Pare sebagai pusat belajar Bahasa Inggris yang murah, efisien dan efektif sudah terkenal hingga keluar Pulau Jawa. Sebagai efek ikutannya, di daerah Tulungrejo sekarang muncul berbagai jenis tempat penginapan dan kost yang menampung para pelajar dan maupun pekerja. Tarif kos per orang bervariasi dari 50 ribu hingga 200 rb per bulan.

Sejarah dan Budaya

Kecamatan Pare menjadi terkenal di seluruh dunia karena di sinilah antropolog kaliber dunia, Clifford Geertz - yang saat itu masih menjadi mahasiswa doktoral - melakukan penelitian lapangannya yang kemudian ditulisnya sebagai sebuah buku yang berjudul The Religion of Java. Dalam buku tersebut Geertz menyamarkan Pare dengan nama "Mojokuto". Di Pare, antropolog ini sering berdiskusi dan berkonsultasi dengan Bapak S. Sunuprawiro (alm), waktu itu menjadi wartawan Jawa Pos. Pak Sunu merupakan salah satu narasumber yang membantu antropolog tersebut dalam menyelesaikan bukunya.
Pare termasuk kota lama. Ini terbukti dari keberadaan dua candi tidak jauh dari pusat kota, yakni Candi Surowono dan Candi Tegowangi, serta keberadaan patung "Budo" yang berada tepat di pusat kota. Ketiga peninggalan ini membuktikan bahwa Pare telah lahir ratusan tahun lalu. Dahulu di Pare terdapat jalur kereta api dari Kediri ke Jombang, tetapi sekarang hanya tersisa relnya saja. Hanya sampai sekarang belum diketahui dengan pasti kapan kota Pare berdiri dan siapa pendirinya.